Kalabahi, PG.com – Salah satu warga masyarakat di Desa Motongbang, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor kecewa dengan Pemerintah Daerah dalam hal Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Alor, pasalnya warga pemilik lahan yang akrap biasa disapa Ipung tak bisa membangun rumahnya dikarenakan salah satu alat berat berupa Excavator mini milik pemerintah daerah yang sudah rusak selama dua tahun di lahannya dan tidak ada upaya perbaikan atau dipindahkan oleh Pemerintah Daerah sehingga dirinya tak bisa membangun rumah di lahan tersebut.
Dikatakan Ipung warga pemilik lahan itu, pada Kamis (05/06/2025), bahwa waktu itu kami sudah komunikasi, awal kerja itu pada tahun 2023, hari pertama kerja dari jam 8 pagi sampai jam 11 siang na sudah rusak, tidak cari jalan keluar untuk perbaiki tapi taruh di lahan sampai hari ini.
“Pas rusak itu kita pi kasih tahu di dinas pertanian jangan sampai dorang punya mekanik na datang ko perbaiki kalau tidak na banyak perusahaan yang punya mekanik, seperti karya baru, tiga darah, artinya ada banyak yang bisa di komunikasikan dengan mekanik di perusahaan situ ko bantu kerja perbaiki alat berat itu,” ungkapnya.
Dijelaskan, waktu itu saya rencana pakai selama dua hari dengan harga per hari itu tiga juta lima ratus, solar, makan minum pekerja ( Sopir Excavator mini) mekanik kami tanggung biayanya bahkan uang roko kami tanggung waktu itu.
“Seolah-olah kami tidak di anggap, pada tahun 2023 dan 2024 kami pergi ke dinas pertanian beberapa kali untuk komunikasikan untuk segera perbaiki Excavator mini ini karena lahan kami mau pake bangun rumah, tetapi dorong di dinas pertanian hanya janji janji dan janji saja,” kesalnya.
Lebih lanjut disebutkan warga itu, sekarang ini tahun 2025 saya pakai Excavator mini dari Sinarmas punya untuk datang kerja juga kami sudah pergi kasih tahu di dinas pertanian dua kali kami kasi tahu, saya pu istri pigi, habis itu saya dengan kaka laki-laki pigi lagi, kita pi hari senin dorang janji hari sabtu ini yang sudah tiga minggu dorang tidak datang juga.
“Jadi ini seolah-olah dari pihak dinas pertanian sudah tidak butuh dan tidak mau ambil ini barang yang sudah rusak, (Excavator mini), mungkin karena barang dinas, barang negara to jadi dorang mau buang, tidak ada yang mau upaya untuk perbaikan,” jelasnya.
Tapi yang rugi saya, tegasnya, iya saya rugi, saya mau bangun saya punya rumah juga tidak bisa karena Excavator mini ini masih rusak taruh di lahan bagiamana saya mau bangun rumah?
“Saya punya bahan material, semen yang saya sudah beli taruh semua sudah rusak, semua sudah tidak bisa pakai bangun rumah lagi, karena selama dua tahun tidak berjalan, Excavator mini ini dari dinas pertanian tidak datang perbaiki, atau tidak ada upaya untuk bawa kembali, akhirnya saya juga susah,” jelasnya.
Yo, lanjutnya lagi dengan dana yang rendah, mungkin kami ini orang susah, orang kecil, jadi barangkali orang besar yang pigi omong dorang punya na dorang dengar, saya tidak mengerti dengan orang di dinas pertanian, mungkin karena barang dinas jadi kalau sudah rusak na dorang buang, tapi yang rugi saya, tidak bisa bangun rumah, Excavator mini itu pas rusak taruh di lahan yang mau bangun rumah, di tengah-tengah lahan.
“Saya berharap pihak dinas pertanian tolong ko tanggapi kami masyarakat kecil ini, atau perlu kami pergi mengadu di Bupati atau DPRD baru dorang dengar ko respon kami pu suara, kami ini sudah pusing, tidak bisa bangun rumah akhirnya harus tinggal di kos bertahun-tahun,” harapnya.
Saya ini sudah pasrah, ujarnya lagi, saya pergi terus ke dinas pertanian juga paling dorang hanya janji saja, janji ini yang dorang omong terus, heee… na kami susah ko tidak, kok ini kami mau buat apa lagi baru bisa, waktu itu Kabid di dinas janji bilang masih upaya uang lagi untuk sewa alat berat lagi, Excavator mini selama ini kerja dia pu uang dorang pake buat apa sampe biaya pemeliharaan juga tidak ada.
Dikatakan pemilik lahan itu, kan waktu itu kerja itu kami sudah bayar, tapikan pas belum kerja baru 3 jam lewat na sudah rusak, saya beli oli lagi untuk orang kerja perbaiki tapi tidak bisa juga, jadi kami mau ambil uang kembali tapi saya bilang biar sudah ko itu uang Doran pakai jangan sampai mau pake perbaiki lagi ini Excavator mini, terus beberapa hari lagi dorang suru saya beli oli lagi untuk upaya perbaikan tapi tetap tidak bisa baik, jadi saya punya uang juga dorang belum kasi kembali, cuma ini barang kita mau omong juga tidak enak, kami Ini orang kecil jadi mungkin begitu sudah, saya tidak mengerti lagi dengan dinas pertanian.
“Saya berharap Bupati Alor Kaka Iska Lakamau mohon sampaikan ke kepala dinas pertanian untuk tolong perbaiki ini Excavator mini atau muat kembali taru di dinas untuk diperbaiki, karena kami orang susah yang mau berusaha untuk mau bangun rumah, saya berharap Kaka Iskandar bisa denger suara kami lewat media ini karena kami tidak tauh mau pake cara apa untuk sampaikan ke Dinas itu,” tutupnya.
Hingga berita ini ditayangkan, wartawan media ini belum berhasil melakukan konfirmasi ke kepala dinas pertanian dan perkebunan Kabupaten Alor, Apa alasannya sehingga Excavator mini ini tak kunjung diperbaiki.(PG/EB).