Menjadi Apoteker Yang Bergerak Dan Berdampak: Gubernur NTT Beri Orasi Ilmiah Di USD

Kupang, PG.com, – Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Emanuel Melkiades Laka Lena Memberikan orasi ilmiah dalam acara Puncak Lustrum VI Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta dengan tema “Menjadi Apoteker yang Bergerak dan Berdampak: Dari Ruang Praktikum ke Ruang Kebijakan Publik”, Sabtu, 14 Juni 2025 .

“Hari ini Saya hadir sebagai seorang alumni yang datang tidak hanya sekedar memberi sambutan, tetapi untuk menyampaikan sebuah kesaksian bahwa seorang apoteker bisa bergerak melampaui sekat ruang praktik, bisa bersuara dalam forum-forum kebijakan publik, dan bisa berdampak nyata bagi perubahan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara,” ujar Laka Lena.

Saya percaya, lanjutnya, alumni Fakultas Farmasi USD punya semua bekal untuk menjadi pemimpin yang bergerak. Gerak dengan ilmu. Gerak dengan hati, Gerak dengan visi. Karena kesehatan yang setara dan bermartabat tidak akan lahir dari diam, la menuntut keberanian untuk melangkah, ketekunan untuk hadir, dan komitmen untuk mengubah keadaan dari akar.

“Saya percaya bahwa farmasi adalah profesi kemanusiaan. Kita bukan hanya bicara molekul dan mekanisme aksi, tapi tentang bagaimana satu obat bisa menyelamatkan seorang ibu, satu edukasi bisa menghindarkan anak dari stunting, satu layanan bisa memberi harapan hidup yang lebih baik,” lanjutnya.

Gubernur NTT mengajak apoteker muda untuk tidak hanya membuka apotek, tapi juga menjadi penggerak di komunitas, untuk terlibat dalam pemberdayaan masyarakat. Apoteker bukan hanya ilmuwan. Apoteker adalah pelayan. Apoteker adalah penggerak. Jangan hanya jadi dispenser technician jadilah pelayan masyarakat. Buka praktik pelayanan kefarmasian yang terintegrasi, berbasis komunitas, dan solutif.

Dijelaskan, kita butuh apoteker yang berani keluar dari laboratorium, masuk ke komunitas, berdialog dengan masyarakat, dan hadir sebagai bagian dari solusi-kita butuh apoteker yang tidak hanya paham ilmu, tetapi juga punya nyali untuk melangkah.

Baca juga :  Wakil Bupati Rocky Winaryo: Penyerapan APBD Alor Sudah Maksimal Berada di Angka 43 % Sedangkan Belanja Modal di Angka 40%

“Tiga dekade perjalanan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma bukan hanya tentang berapa lama institusi ini berdiri. Ia adalah perjalanan membentuk karakter, memperkuat nilai, dan melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berani peduli,” pungkasnya, dikutip dari akun resmi Melki Laka Lena. (*PG).