📲 Revolusi digital jalan di kota, tapi di desa kami, sinyal masih libur panjang.
Baca opini lengkapnya di PolitikGagasan.com/sinyal-tak-menyapa-desa-poto-opini-oleh-justus-petrus-karma-s-pd-pemuda-desa-poto-kecamatan-fatuleu-barat-kabupaten-kupang/
Ikuti perkembangan Politik di Platform POLGAS
YouTube : Politik Gagasan IG, FB, Tiktok : Politik Gagasan Web : www.politikgagasan.com
Kalabahi, PG.com – Universitas Tribuana Kalabahi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini melalui Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) PG-PAUD menggelar kegiatan Bina Akrap, dengan mengusung Tema Membangun Kebersamaan Menuju PG-PAUD Yang Hebat dan Berkarakter, kegiatan ini diikuti oleh 111 Mahas Baru yang dilaksanakan pada Kamis 6-9 November 2025 di Desa Tuleng, Kecamatan Lembur, Kabupaten Alor.
Kepala Desa Tuleng yang diwakili oleh sekretaris desa, Mesak K. Mauleti dalam arahannya menyampaikan bahwa atas nama pemerintah dan masyarakat desa kita menerima dengan hati yang ikhlas untuk pelaksanaan kegiatan bina akrap untrib khususnya PG PAUD, ada hal-hal yang perlu dibantu maka saling koordinasi.
Kupang, PG.com – Wakil Bupati Alor, Rocky Winaryo, S.H.,M.H, resmi bergabung dan menjadi kader Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Penyerahan Kartu Tanda Anggota (KTA) dilakukan langsung oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT, Fernando Osorio Soares, di Ruang Fraksi Gerindra DPRD NTT, Selasa (4/11/2025).
Bulan agustus selalu membawa semangat yang berbeda bagi rakyat indonesia,setiap tahunya kita memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang merupakan momen bersejarah menjadi tonggak lahirnya bangsa yang merdeka dan berdaulat.Namun di balik itu kemerdekaan bukan hanya tentang upacara dan perayaan setiap tahun,tetapi harus menjadi ajakan bersama untuk refleksi dan merenung seperti apa arti kemerdekaan untuk kita di hari-hari ini?Kemerdekaan adalah wujud nyata dari keberhasilan bangsa indonesia dalam mengusir penjajah,proklamasi menjadi lambang keteguhan hati dalam melawan penindasan dan menegakan hak untuk mengatur nasib sendiri.Memang bangsa kita 80 tahun yang lalu sudah berhasil membebaskan diri dari cengkraman kekuasan kolonial,tetapi tidak mungkin luput dari segala akibat kekuasaan yang berabad-abad itu pada jiwa dan raga bangsa.Tak luput pula pemimpin-pemimpin kita waktu itu masih dibebani kekurangan-kekurangan.
Berterima-kasilah kita bahwa walaupun demikian masih juga berhasil mewariskan negara yang merdeka pada kita orang,anak dan cucunya.Segalah cacat pada keadaan filsafat budaya yang kita peroleh pada ambang pintu kemerdekaan itu sudah lumrah kita terima apa adanya.Tetapi setelah merdeka sekian dasawarsa,seyogyangalah itu kita periksa dan perlu teliti lebih sedikit bukan?
Sistem persekolahan kolonial membentuk elit pribumi baru,yang kebudayaanya hasil perkawinan antara budaya bahasa belanda pada satu pihak dengan sisi budaya nilai-nilai rohani feodal elit ningrat indonesia.Kebudayaan baru inilah yang akhirnya memperoleh suara mayoritas dalam gerakan nasional,itulah mengapa di sebut”kebudayaan barat”sebagai kebudayaan yang terlalu mementingkan diri perorangan yang bertentangan dengan kebudayaan gotong-royong yang merupakan asas dari etika petani desa.Berkenaan dengan timbulnya dan meluasnya etika kerja rajin,dari tinjauan itu bisa timbul pertanyaaan?apa pula baiknya kerja rajin itu?dan apakah benar masyarakat industri itu suatu masyarakat yang patut di idamkan?kini semua bangsa di hadang dengan suatu kekerasan yang tidak beda dengan si buruh yang harus kerja rajin kalo tidak senang menjadi gelandangan.Pembaca yang budiman mungkin mengira kata-kata zaman batu itu keterlaluan,sesunguhnya semua susunan politik dan tatanan cara ekonomi antara zaman batu dan zaman industri ini penuh dengan kekerasan dan kebengisan.Meningkatkan jam kerja dari 8 jam sehari menjadi 10 jam,12 jam,14 jam dan bahkan lebih dari 16 jam sehari untung saja masih ada gereja,maka buruh masih bisa mempertahankan satu hari bebas setiap pekan.Pemerasan waktu kerja yang berlebihan itu kian merusak kesehatan rakyat.
Feodalisme,sederhananya merupakan sistem sosial yang bertumpu pada relasi atasan-bawahan yang sangat kuat bersandar pada relasi sosial yakni status kebangsawan dan kepemilikan tanah,para bangsawan dan tuan tanah mempunyai kekuasaan mutlak atas nasib berjuta rakyat jelata.Penguasa tak bisa di kritik,apalagi di tentang karena rakyat jelata baergantung kehidupan padanya bahkan,hari -hari ini model masyarakat feodal juga bisa kita lihat dari politik dinasti.
Keluarga-keluarga elit memanfaatkan celah aturan dalam demokrasi untuk memastikan keluarga mereka tetap memegang kekuasaan,persis seperti dalam kerajaan.Kekuasaan di bagi-bagi di antara keluarga dan kelompoknya sendiri.Selama negara masih di kuasai oleh aparatur birokrasi yang etika kerjanya masih berbau feodal,perkembangan alamiah dalam masyarakat yang makin besar peran borjuasi atau kelas menengahnya ini akan menimbulkan suatu destabilisasi yang berbahya untuk keselamatan hidup bangsa dan ketentramanya.Watak yang kefeodal-feodalan itu penjelmahnya macam-macam,yakni: pertama,kedudukan sosial di tentukan bukan dari prestasi keahlian dan upaya,melainkan oleh hubungan kerabat atau koneksi dengan raja.”Yang di maksud raja”dalam hal ini tergantung pada keadaan konkrit setiap tempat.Misalnya,pada tingkat provinsi,mungkin gubernur,atau bupati,walikota dll.Yang di haruskan mengabdikan diri kepada kulawangsa.Keseluruhannya ini di lindungi oleh suatu birokrasi yang strukturnya berdasarkan hirarki korupsi dan penyalahgunaan.Artinya birokrat bawahan bebas berkorupsi karena tutup mata terhadap korupsi lebih besar yang di lakukan oleh atasanya;atasanya bebas berkorupsi karena tudak lupa memberi kesempatan bagi bawahanya untuk turut kebagian rejeki pula, dan karena tutup mata terhadap korupsi yang lebih besar lagi oleh atasanya yang lebih tinggi setingkat.Prinsip yang kait-mengait dari bawah sampai ke atasnya menjamin kestabilan hirarki korup.Keseluruhan ketentuan ini merupakan gangguan yang amat berat pada perkembangan perekonomian bebas yang berdalilkan keahlian dan upaya,dan membuat ekonomi negeri kita bergantung terus pada penghasilan pengerupan kekayaan alam mentah,yang kapan-kapan bisa habis juga.Destabilitas negara RI,jika di biarkan terus menerus ketidaksesuaian tata cara pemerintahan dengan watak perkembangan ekonomi,sosial politik bisa membawa akibat yang berbahaya.Sementara itu di satu sisi perusahaan multi korupi juga tergoda pikiran untuk memperalat korban rakyat kecil dalam kelaliman supaya sumber kekayaan alam lebih muda di manfaatkan tanpa gangguan birokrasi.Dari pimpinan perusahaan multi kita tidak bisa terlalu banyak menuntut kebijaksanaan negarawan.Dengan harapan para penduduk pribumi tidak lagi menderita kelaliman birokrasi dan pengusaha korup.Apa gunanya kalau ada petugas yang lebih mementingkan uang sogok daripada peraturan undang-undangan,atau langsung bungkam pada kepentingan kulawangsa yang tersentuh.Ini berarti bahwa dengan ekonomi kapital yang bebas dari birokrasi feodal maka segalah problem akan lenyap.Politik kolonial belanda di era dahulu menggunakan strategi dengan menundukan raja setempat dengan mengharuskan membayar upeti berupa rempah-rempah dan hasil bumi yang lain untuk mendatangkan laba bagi VOC.Maka dari itu kita tidak akan pernah merdeka selama korupsi dan sistem feodal masih terus ada dan di wariskan ke generasi berikutnya,bayangkn jika uang korupsi ratusan triliun rupiah itu di alokasikan untuk kesejahteraan rakyat,seperti membangun sekolah,memperbaiki fasilitas kesehatan atau infrastruktur jalan di daerah-daerah terpencil.Kondisi masyarakat sejahtera tersebut merupakan gambaran ideal dari tujuaan kemerdekaan kita sampai pada hari ini,dampak lain dari korupsi ialah meningkatnya besar pajak kepada masyarakat.Tetapi mirisnya proses penegakan hukum para koruptor terkadang jauh berbeda,mereka sering di agungkan sebagaimana para pahlawan,mereka masih bisa hidup mewah karena hartanya masih terus berlimpah,paling nelangsa adalah rakyat kecil yang selalu menanggung damapak buruk dari sistem korup.Dahulu penjajah datang tanpa topeng,mereka menindas dan kita melawan,kini wajah penjajah berbaur dalam keramaian berbicara tentang rakyat,sambil menguras nafas terakhirnya.