Fenomena Politik Ekonomi yang mengalami krisis akhir-akhir ini terkesan belum mencerminkan adannya kedaulatan,keadilan,kemakmuran dan kesejahteraan di bumi pertiwi.Mengingat bahwa kita sudah merdeka selama 79 tahun,namun kondisi seperti ini jelas merupakan penyelewengan terhadap cita-cita bangsa untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur di dalam kemerdekaan yang telah di capai dengan begitu banyak pengorbanan.Para politisi seakan akan tidak peduli atas nilai kemanusiaan yang terinjak-injak.Mereka tetap berlomba berebut kekuasaan dengan alasan “Kepentingan Rakyat”mereka mengaku pembela rakyat (sementara yang dibela tidak merasakanya) tujuan demokrasi kita semakin rancu?apakah kita akan menghadapi krisis total yang merapuhkan sendi-sendi masyarakat?

Semua orang tanpa terkecuali menginginkan kehidupan yang aman,makmur dan sejahtera,tetapi bagaimanakah caranya?dimulai dari mana dan oleh siapa? di penuh situasi yang ketidakpastian ini ada suatu hal yang pasti,yaitu bahwa kehidupan harus tetap berlangsung.Kalau boleh memilih masyarakat tentu akan memilih kehidupan yang mampu menjamin kelangsungan hidup orang banyak,serta sekaligus mampu menegakan kedaulatan rakyat,menyelenggarakan kesejahteraan,dan menjamin keadilan sosial.
Pembangunan politik mempunyai 3 karakteristik utama yaitu meningkatnya pemusatan kekuasaan kedalam pemerintahan negara (nasional) yang ke dua terjadinya diferensasi dan spesailisasi daripada insitusi dan lembaga-lembaga politik.Yang berikut adalah the spirit of attitude to ward equality artinya penyelenggara negara dan warga masyarakat mempunyai sikap dan semangat yang sama terhadap kepentingan bersama secara adil dan merata.Terjadinya peningkatan partisipasi daripada warga masyarakat didalam kehidupan politik dan kuatnya sistem identifikasi dengan sistem kontrol politik secara keseluruan.Semakin kuatnya kesadaran untuk ikut ambil bagian dalam kehidupan merupakan kemajuan dalam sistem demokrasi,aspirasi dan partisipasi dapat tersalurkan melalui partai-partai politik dan kelompok kepentingan lembaga-lembaga negara.
Ekonomi mandiri merupakan sebuah alternatif dalam keadaan krisis sekaligus imbauan serta ajakan kepada masyarakat untuk sama sama mengembangakan ekonomi komunitarian yang hakikinya berpijak pada situasi ekonomi sosial-ekonomi budaya-geografik lokal.Sistem ekonomi mandiri harus bermuara pada kemandirian masyarakat daerah yang tidak menganut prinsip ketergantungan.Tanpa dukungan sikap,tekad dan dedikasi semua pihak serta unsur masyarakat mustahil kemandirian tersebut dapat di capai.Sistem sentralisasi yang berlangsung selama ini nampaknya hanya mencakup pembangunan industri skala besar.Upaya pemerataan yang di lakukan adalah melalui program anak angkat bapak angkat atau kemitraan antara pengusaha besar dan industri UMKM kecil kurang berhasil,karena ketimpangan perbandingan saham,sehingga memberi kesan tidak wajar.Implikasi penting sebagai konsekuensi logis dari penerapan ekonomi mandiri adalah berlakunya ekonomi daerah dalam hal mengelolah kekayaan pendapatan daerah melalui pengembangan ekonomi wilayah kecamatan/Desa merupakan fondasi ekonomi daerah.Dari aspek sosio budaya dengan semangat gotong-royong berdampingan dengan mekanisme unsur-unsur masyarakat (misalnya pamong praja,pedagang kaki lima,akademisi tenaga ahli) dan memberi peluang para pelaku agrobisnis hingga produsen tani,peternak dan nelayan untuk tidak sekedar menjadi buru melainkan aktif dalam peningkatan kualitas produksinya.dengan sistem balai sentra kebutuhan daerah dengan menyerap tenaga ahli dari kota-kota.dengan demikian di harapkan membantu upaya memperbaiki ekonomi pembangunan nasional.Secara elektoral sebagian besar masyarakat indonesia terkonsentrasi pada masyarakat jelata yang secara epistemis belum mampu merumuskan kepentingan politik secara benar,media sebagai instrumen sarana pembentuk opinipun belum secara tangguh menyentuh masyarakat di akar rumput.Keterbatasan gagasan berpotensi besar berujung pada dominasi kekuasaan,yang belum tentu mengedepankan kepentingan politik dan ekonomi.Dengan demikian peran kaum intelektual di berbagai bidang terkhusus para sarjana ilmu politik sebagai pemantik kesadaran berpolitik dalam merumuskan kepentingan politik dan ekonomi.Perubahan politik membutuhkan kaum elit intelktual yang mempunyai koleksi pengetahuan “Daya Sihir”untuk bisa di dengar,dengan demikian gerakan politik membawah perubahan karena mendapat dukungan dari banyak pihak teristimewah dari mereka yang terpinggirkan dan termarginalkan.Dalam konteks politik indonesia hari ini dapat di katakan bahwa sejumlah kenampakan seperti korupsi,kartel politik,kaderisasi parpol yang minim ideologi merupakan bentuk ranah politik,yang nanti pada giliranya akan membentuk politisi perkoncooan dengan pengusaha yang cenderung korup dan hanya mengandalakan popularitas miskin subtansi,ide gagasan.
Arena perpolitikan harus di isi dengan agen-agen kaum profesional di setiap sektor bidangnya masing -masing yang mampu mengtransformasikan pemetaan gagasan kekuatan dan kemampuan sehingga politik dalam relasi,subordinasi dapat menjadi keberhasilan kolektivitas bersama.Secara umum ranah politik indonesia cenderung mewariskan kebiasaan korupsi pada para politisi,iklim persaingan yang tidak sehat memaksa setiap politisi menjadi korup.Ranah politik yang otonom tercipta hanya jika masyarakat sebagai pengaku simbol kekuasaan mendukung makna asli politik itu sendiri sebagai sumber tata kelola kehidupan menuju kemaslahatan bersama.Politik sebagai tata kelola ke setiap segalah ranah yang lain.