Penulis : NN – Kita boleh jujur pada diri kita sendiri dan juga Sejarah yang terus berulang, dimana Solor selalu berada dalam stigma terkebelakang, seolah menjadi Masyarakat kelas kedua, atau kelompok subordinasi dalam pergaulan sosial dan politik di Flores Timur. Seolah Larantuka maupun Adonara adalah dua kelas sosial Masyarakat yang lebih dominan dari pada Solor.

Seolah orang Solor itu adalah Masyarakat kelas di bawah

Bertemu dengan komunitas titik kumpul, rumah Hanasta di Podor, kesaksian tentang perlakuan sosial yang diterima sungguh mengiris hati siapa saja yang mendengarnya. “Kami sering di bully di Sekolah dan membuat kami merasa inverior. Seolah orang Solor itu adalah Masyarakat kelas di bawah,” Ujar Edo, pemilik Rumah Hanasta.
Sebahgian orang pasti menyangkal fakta ini, karena sesungguhnya mereka tidak memiliki empati atau kepekaan sosial terhadap fenomena yang selama ini terjadi. Oleh sebab itu, kondisi sosial ini mesti diperbaiki dengan rekayasa sosial, memperjuangkan kesamaan hak atas rasa keadilan melalui kerja-kerja kolaboratif agar bisa mengangkat moralitas atau rasa percaya diri masyarakat Solor pada tempat semula. Karena dalam berbagai cerita Sejarah, Solor memiliki peran startegis membangun peradaban manusia dan berpengaruh dalam membangun entitas budaya yang di sebut Lamaholot.
“Kame lau solor papan dai, gere tena alan bek-bek”
Gambaran perlakuan sosial yang buruk terhadap saudara kita dari Solor sering terdengar dalam guyonan lokal, ‘Kame lau solor papan dai, gere tena alan bek-bek’. Guyon ini memiliki nilai orginalitas karena dituturkan langsung oleh Edo, owner Rumah Hanasta di Podor. Guyonan ini bermakna olokan, konotasinya mengarah pada penggambaran tentang keterbelakangan, keterhinaan, dan segala merk minus yang ditempelkan pada orang yang berasal dari Pulau Solor. Sungguh menyedihkan dan entah siapa yang dahulu membangun gab sosial yang mencelakakan ini.

Kondisi ini memberi imbas pada kebijakan Pembangunan yang berpuluh-puluh tahun lamanya tidak berpihak sepenuhnya ke Pulau Solor. Padahal Solor telah memberi sumbangan besar terhadap hadirnya pemimpin baik di Flores Timur sendiri maupun di luar Flores Timur untuk didedikasikan buat negara dan Lewotana. Jika ditelusuri secara saksama, beberapa Bupati Flores Timur secara geneologis berasal dari Solor. Ini hanya catatan kecil untuk memahami sakralitas Solor dalam kedudukannya sebagai sebuah tubuh kebudayaan yang memiliki adab tinggi sejak dahulu kala.
Bupati Flores Timur, Anton Doni Dihen sesungguhnya sedang memahami Solor dengan kedalaman jiwa yang tiada dipahami dalam kultur politik Flores Timur. Kita suka membangun wacana politik yang mengawang-awang tanpa akar kebudayaan yang kuat, tidak memiliki human interest velue, lemah dalam membangun solidaritas sosial antar sesama orang Flores Timur dan sering membiasakan diri memberi stigma minor pada orang lain tanpa mempertimbangkan unsur etik dan estetik dalam komunikasi sosial. Mungkinkah Solor mengalami degradasi akibat perlakuan sosial yang tidak adil seperti ini ? Mari jawab secara bersama-sama dan segera membangun kesadaran kolektif bahwa Solor memiliki peran dan fungsi sangat penting dalam membangun Sejarah peradaban manusia di Flores Timur.

Argumentasi ini sesungguhnya adalah landasan pijak folosofis untuk menghadirkan event yang diberi nama Solor Fun Run. Namun masih banyak manusia di Flores Timur yang memahami event ini hanya dari dimensi materialisme, mereka bicara tentang kebijakan penggunaan uang, mereka berpikir tentang jalan yang rusak serta keuntungan aparat pemerintah menggunakan kesempatan pada Solor Fun Run untuk perjalanan dinas, dll. Pandangan ini sangat dangkal, karena hanya melihat dari satu dimensi saja, hanya pada masalah domestik, bukan filosofis. Padahal ada dimensi lain yang lebih kuat prinsipnya, dimana luka kebudayaan yang selama ini dialami oleh saudara kita dari Solor dalam penggambaran kondisi sosial di atas, perlahan-lahan mulai diobati melalui rekayasa sosial yang sedang dijalankan oleh Bupati Flores Timur saat ini, Anton Doni Dihen.
Selain memiliki dasar filosofis, event Solor Fun Run juga sebuah konsep pengembangan Pariwisata sport tourism. Solor Fun Run ini hanya sebuah tools yang menggerakan konsentrasi orang untuk berpaling menuju ke Solor dalam narasi positip ayo jelajah Solor atau Langkah Menuju Solor. Solor Fun Run sekedar sebuah tools untuk menghadirkan pendapatan daerah melalui devisa yang diperoleh, menumbuhkan pusat perekonomian baru, membuka ruang isolasi serta jarak sosial agar Solor pun bisa bertumbuh dan berkembang setara dengan daerah-daerah lain di Flores Timur, di NTT maupun di Indonesia. Kita tidak bisa memahami event pariwisata ini dengan membandingkan Pembangunan disektor lain dan menganggap event ini tidak penting. Padahal Pembangunan Pariwisata memiliki ekosistim besar dan terhubung ke semua sektor Pembangunan baik di daerah maupun nasional. Lihat saja Labuan Bajo, Sumba dan daerah Pariwisata lainnya. Mereka maju karena menjadikan pariwisata sebagai leading sektor dalam Pembangunan. Banyak event diciptakan disana, ada banyak keramaian yang menjadi magnet bagi orang luar datang kesana. Jika saja dahulu tidak ada Sail Komodo, tidak ada kampanye Komodo masuk dalam New Seven Wonder, tidak ada event Tour the Flores dan berbagai kegiatan pariwisata lainnya, apakah Labuan Bajo semegah saat ini ?
Kita perlu belajar untuk mendadan diri kita sebelum menggores tinta hitam pada wajah orang lain. Kita juga perlu menahan diri untuk tidak merendahkan orang lain dengan maksud tertentu, padahal pengetahuan dan pengalaman kehidupan kita masih dangkal. Saat ini kita butuh keseriusan dan kerja kolaboratif untuk membangun kampung halaman tercinta, Flores Timur. Kita perlu galakan Kembali yang Namanya Gemohin atau tradisi gotong royong dalam perasaan dan gelora batin yang sama, bahwa kita orang besodara. Tite ata Lamaholot Hena.
Ayo ke Solor, jangan lupa bawa keluarga, istri, suami, anak, pacar dan komunitas anda untuk menjelajah Solor dalam event Solor Fun Run. Berlari sambil Selvie, berfoto ria, membuat video kenangan terindah pada setiap jejak langkahmu di Solor. Padang Sabana yang ayu, bukit dan Lembah yang ranum dimusim ini, menyaksikan pulau-pulau dan gunung yang membentang indah, sungguh Solor is something.
Saksikan penampilan artis nasional Roy Boomerang, pertunjukan live music oleh band-band ternama Skankin Fun dan RND di Solor Barat, Ritaebang, tepatnya d Pantai Riangsunge. Nikmati kuliner khas yang akan disajikan oleh para pemuda Solor, nikmati desiran ombaknya, Semuanya ada di Solor Fun Run. Segera daftarkan diri anda sebagai peserta pada link www.eastnusatenggara.id, dapatkan door Prize berupa Sepeda Motor Beat, TV LED, Kulkas, Mesin Cuci dan berbagai hadiah menarik lainnya, Jangan lupa Hari Sabutu, tanggal 14 Juni 2025. Acara dimulai Pkl. 12.00 Wita dengan titik Start di Otan (Bekasa Wolor) dan finish di Pantai Riangsunge. Kepada 500 pendaftar pertama akan mendapatkan Jersey dari Panitia. Ayo berpartisipasi dengan menyebarkan informasi ini kepada dunia, sebab dari Solor kita akan memulai cerita ini.
Info lebih lanjut bisa akses melalui website : east nusatenggara.id atau akun media sosial Instagram : Solorfunrun dan Facebook : Solorfunrun.
Dataran Tinggi Kolhua, 21 Mei 2025